Dosen Tamu Mata Kuliah Fitogeografi Pohon

Posted December 8th, 2016 by Dinda Putri

Buat kalian seorang mahaiswa, duduk di ruangan mendengarkan penjelasan bapak ibu dosen adalah rutinitas wajib yang setiap hari dilakukan ketika ada mata kuliah. Tapi untuk teman-teman yang super aktif atau mudah bosan seperti saya hehe, duduk terlalu lama untuk sekedar mendengarkan penjelasan dari dosen tercinta terkadang membutuhkan tenaga ekstra untuk menahan kantuk yang menerpa, tenaga ekstra menahan gosip dengan teman kanan kiri(upss), atau bahkan tenaga ekstra agar bisa menahan hasrat untuk bertemu dengan gebetan yang sudah janjian (duhh…,) atau bisa jadi tenaga ekstra untuk menahan godaan ajakan bolos ke kantin (aihhh…). Hal ini mungkin karena kita bosan dengan metode pembelajaran yang setiap hari kita temui di ruang kuliah.

Beberapa waktu yang lalu pada mata kuliah Fitogeografi Pohon  kegiatan pembelajaran dilakukan lain dari hari biasanya. Dosen mata kuliah kami yaitu beliau bapak Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. memberi nuansa bening eh maksudnya nuansa berbeda bersama dengan James C. Bethune dan Tomas D. Reyes Jr., dosen The Bohol Island State University, Filipina untuk memberikan materi kuliah Fitogeografi Pohon. Kece daaahhh….

Menurut saya dengan adanya kegiatan seperti ini sangat bermanfaat dan memberikan variasi dalam kegiatan belajar mengajar terutama untuk saya yang mudah bosan hehe . Selain kita bisa belajar bahasa asing tentunya seperti bahasa inggris, kita juga akan mendapatkan infomasi tambahan seputar kehutanan khususnya dari negara negara lain selain di Indonesia sehingga wawasan kita semakin luas. Terimakasih banyak kepada James C. Bethune dan Tomas D. Reyes Jr. untuk waktu dan ilmu yang sudah di berikan sangat bermanfaat J

Suntuk saat kuliah di ruang kelas?? Coba usul untuk menghadirkan dosen tamu di kelas mu kepada bapak ibu dosen kita tercinta 🙂

Cara dan Kendala Mengenali 65 Jenis Pohon

Posted December 8th, 2016 by Dinda Putri

Tugas Mata Kuliah Fitogeografi Pohon

Dosen : Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D

Sebagai seorang mahasiswa kehutanan, wajib rasanya jika harus mengenali berbagai jenis pohon dengan berbagai ciri dan nama ilmiahnya, namun bagaimana jika mengenal paling sedikit 65 jenis pohon???. Buat saya sih ini menyeramkan hehe, eitss tapi bukan mahasiswa kehutanan kalau mudah menyerah dengan angka 65 itu haha Kali ini saya ingin sedikit berbagi cara untuk mengenali jenis pohon dan apa saja kendala yang biasanya saya hadapi.

1. Yang pertama dan paling utama yang perlu dan penting serta wajib yang jangan sampai terlupakan untuk dilakukan adalah nawaitu, tumbuhkan NIAT dulu hehe. Apapun yang diawali dengan niat inshaallah kedepannya akan dimudahkan. Oke ini seriuss lho

2. Anak gaul sekarang sih nyebutnya KEPO yang merupakan akronim dari Knowing Every Particular Object. Kepo juga penting lho eitss jangan cuma kepo-in mantan yaa pohon juga butuh dan perlu kepo-an kita haha. Dimulai dari pohon-pohon di sekitar rumah, biasanya saya kepo dengan nama ilmiahnya kemudian hal yang saya lakukan searching tuh di internet.

3. Buah tidak hanya untuk dimakan lho, sebagai mahasiswa kehutanan nyatanya buah bisa membantu saya untuk mengenali jenis pohon apalagi kalau buahnya lezat dan berpotensi untuk dimakan haha. Berbicara soal buah, buah yang sangat membantu saya untuk mengingat salah satu jenis pohon kehutanan adalah buah dari pohon meranti yang mempunyai nama latin Shorea leprosula. Buah dari pohon meranti ini cukup unik karena memiliki sayap. Lidah memang tak bertulang, tapi ingatlah bahwa buah meranti bersayap haha (apa coba????)

4. Bentuk daun pada berbagai jenis pohon biasanya berbeda beda, hal ini biasanya saya gunakan juga untuk mengenali jenis pohonnya. Seperti pada pohon cemara udang yang memiliki daun bersisik yang bentuknya menyerupai jarum atau daun dari pohon waru yang mempuyai bentuk hati.

5. Kenali ciri unik pada pohon tersebut atau ciri khas nya seperti aroma khas, warna daun, warna bunga, atu warna batang. Pohon leda yang mempunyai nama ilmiah Eucalyptus deglupta ini misalnya, batangnya yang berwarna doreng-doreng membuatnya mudah untuk dikenali.

Nah itu adalah beberapa langkah yang saya lakukan dan mungkin bisa anda terapkan untuk membantu dalam mengenali berbagai jenis pohon. Namun ada saja kendala yang biasanya saya alami ketika belajar dalam mengenali jenis pohon. Bentuk daun pada berbagai pohon terkadang sedikit mirip sehingga butuh ketelitian dalam mengamatinya, selain itu dengan berbagai macam kenampakan pohon dengan begitu banyak nama ilmiahnya membuat saya susah untuk memahani apalagi menghafalnya.

Ayo ajak kawanmu, mantan, gebetan atau mantan gebetan mungkin untuk lebih mengenal berbagai jenis pohon di sekitar kita khususnya dan pohon di hutan Indonesia umumnya. Akan lebih menyenangkan jika kita juga hafal dengan nama ilmiahnya lho dan kita bisa menerapkannya dikehidupan sehari hari. Seperti ketika di pasar misalnya, “pak saya beli buah Mangifera indica nya 1 kilo ya” . Nahloo ada yang tau apa itu Mangifera indica?? hehe

PERBRDAAN DAUN MAJEMUK DENGAN DAUN BERKARANG

Posted October 6th, 2016 by Dinda Putri

Tugas Fitogeografi Pohon

Dosen : Bapak Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D

 

Daun majemuk

Daun majemuk merupakan daun yang dalam satu tangkai daunnya mempunyai lebih daru satu helaian daun yang duduk pada cabang ibu tangkai daun. Daun majemuk dapat ditemukan pada Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)


gambar daun Averrhoa bilimbi L. (sumber : google)

 

 

 

 

Daun Berkarang

Daun Berkarang memiliki lebih dari dua helai daun pada tiap nodus di batangnya. Tumbuhan dengan daun berkarang dapat ditemukan pada Alstonia scholaris.

gambar daun Alstonia scholaris (sumber: google )

Mahasiswa Di Atas Rata-rata

Posted October 6th, 2016 by Dinda Putri

        Kesuksesan, manusia mana yang tidak mau mencapai taraf itu, namun seperti mencapai puncak gunung, untuk mencapai suatu kesuksesan diperlukan sikap yang tahan banting dan tidak gampang menyerah.

        Di era globalilsasi ini untuk mencapai suatu kesuksesan seakan lebih dipersulit, dimana tidak haya mental dan fisik saja yang perlu dimiliki oleh seseorang. Harus ada faktor “X” yang harus dikuasai, dan faktor itu adalah inovasi. Dibawah ini penuturan dari beberapa orang yang sudah merasakan nikmatnya kesuksesan dengan bermodalkan diantaranya tiga faktor tadi.

Dr. Wikan Sakarinto, S. T., M. Sc., Dekan Vokasi Universitas Gadjah Mada
Mahasiswa harapannya harus mempunyai softskill dibidang apapun. Karena IPK hanya mengantarkan mahasiswa tersebut ke depan pintu dunia kerja, selebihnya di butuhkan critical thinking dan logic yang di atas rata-rata, inovasi, dan softskill yang mumpuni. Sehingga Mahasiswa tersebut tidak mudah tergerus oleh putaran zaman. Selain itu, kemampuan untuk berjejaring juga sangat menentukan kesuksesan yang akan diraih oleh seorang mahasiswa.
Nilai-nilai penting yang harus di pegang oleh mahasiswa di era saat ini menurut penuturan beliau adalah Thinking, Komunikasi, Inovasi, Kreatifitas, Teamwork dan Literation. Satu hal yang ditekankan oleh Pak Wikan adalah kemampuan untuk ber-”INOVASI”

• Rehan Abdullah Salam, Owner Chockless
Lulus dan bergelar Sarjana Teknologi Pertanian merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi mas Rehan, namun setalah tahap ini kehidupan yang sebenarnya datang. Kebingungan untuk mendapatkan penghasilan pribadi mendorong beliau untuk terjun ke dunia kuliner, dengan modal yang minim beliau terus berusaha agar tetap dapat bertahan. Rugi bahkan sempat digusur, sempat membuat beliau putus asa. Namun dengan mental yang tidak mudah luntur beliau terus berupaya tetap bertahan. Dan pada akhirnya dengan bermodalkan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan sertca otak yag terus berpikir untuk menghasilkan inovasi-inovasi, beliau mampu menciptakan satu racikan minuman yang membawa beliau menjadi pemilik dari belasan cafe “Chockless”. Dan hingga saat ini cafe-cafe tersebut telah membuka beberapa cabang.
Sama halnya dengan Pak Wikan, “INOVASI” juga menjadi hal yang ditekankan oleh mas Rehan khususnya untuk mahasiswa ataupun orang-orang yang ingin berwirausaha di bidang apapun itu. “Malu Jadi Benalu. Malu Karena Minta Melulu” itulah pepatah mas Rehan untuk menutup sesinya.

Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph. D. Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
Pak Atus merupakan dosen Fakultas Kehutanan yang juga seorang reviewer beasiswa baik dalam maupun luar negeri. Lahir dari keluarga sederhana yang tidak kaya raya membuat Pak Atus harus bagi waktu untuk kuliah dan bekerja ketika masih menyandng status mahasiswa di awal masa perkuliahan. Namun melakukan pekerjaan tidak lantas menurunkan nilai akademisnya, justru dengan ini Pak Atus termotivasi untuk meningkatkan prestasinya hingga beliau dapat mentambet beasiswa.
Pada sesi ini Pak Atus menjelaskan kita-kiat jitu untuk mendapatkan beasiswa, diantaranya adalah IPK. “Semakin tinggi standar IPK yang disyaratkan biasanya semakin tinggi pula nominal beasiswa yang ditawarkan” ungkap Pak Atus. Selain IPK, rekam jejak juga merupakan salah satu hal terpenting yang menjadi pertimbangan untuk mendapatkan beasiswa.
Beasiswa tidak hanya memberikan manfaat dan keuntungan berupa uang dan pendidikan, namun dengan beasiswa kita juga bisa mendapatkan networking baik dari dalam maupun luar negeri. Sebagai Mahasiswa untuk mendapatkan penghasilan dari beasiswa, yang paling terpenting adalah bagaimana cara terus meningkatkan nilai-nilai akademik. Karena semakin tinggi nilai yang didapat, akan semakin tinggi pula nominal uang yang masuk ke buku tabungan kita.

Macam Tepi Helaian Daun

Posted October 6th, 2016 by Dinda Putri

Dalam mempelajari fitogeografi pohon kita akan mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan mengenai kenampakan atau ciri-ciri dari suatu pohon seperti salah satunya adalah beberapa tipe tepi daun.

Dari berbagai macam tipe tepi helai daun itu di antaranya adalah :

  • Rata
tepi daun rata

Sumber : http://fkipbiologi3b.blogspot.co.id/2013/10/daun.html

  • Bertoreh

Tepi daun rata dapat ditemui pada pohon nangka ( Artocarpus integra Merr. ). Tepi daun bertoreh dapat di bedakan menjadi beberapa golongan diantaranya :

A. Toreh daun yang tidak mempengaruhi bentuk, yaitu :

  1. Serratus (bergerigi), apabila sinus dan angulus sama lancip, contoh pada Lantana camara L.
  2. Dentatus (bergigi), apabila sinusnya tumpul dan angulus lancip, contoh daun beluntas (Pluchea indica ).
  3. Crenatus (beringgit), apabila sinus tajam tapi angulus tumpul, contoh cocor bebek (Kalanchoe pinnata ).
  4. Repandus (berombak), apabila pada sinus dan angulusnya sama-sama tumpul, contoh daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook et Arn.).

Apakah sinus dan angulus itu??

Sinus adalah toreh yang terdapat pada tepian daun sedangkan angulus adalah bagian tepi daun yang menonjol keluar.

Sumber : http://belajar-di-rumah.blogspot.co.id/2015/03/tepi-daun-margo-folii.html

Macam toreh bergigi dan bergerigi dapat dibedakan pada bentuk torehan yang dihasilkan, dimana pada tepi daun bertoreh bergigi toreh pada tepian daun membentuk sudut yang tumbupl sedangkan bagian daun yang menonjol keluar membentuk sudut lancip. Pada macam toreh bergerigi toreh yang terdapat pada tepi daun dan bagian yang menonjol keluar pada tepi daun sama-sama membentuk sudut lancip.

 

B. Toreh daun yang mempengaruhi bentuk, yaitu :

  1. Berlekuk, jika dalamnya toreh pada tepi daun kurang dari setengah panjang tulang-tulang yang terdapat dikanan kirinya.
  2. Bercangap, jika kedalaman toreh kurang lebih sampai ditengah panjang tulang-tulang daun di kanan-kirinya.
  3. Berbagi, jika kedalaman toreh melebihi setengah panjang tulang-tulang daun di kanan kirinya

 

 

 

Manfaat si model Koriba

Posted March 24th, 2016 by Dinda Putri

Tugas Mata Kuliah Arsitektur Pohon Pertemuan 6

Dosen : Atus Syahbudin

pohon-matoa20160324_194234

Read more »

Hello world!

Posted March 24th, 2016 by Dinda Putri

Welcome to Wadah Aspirasi, Kreasi dan Catatan Harian Aktivitas Mahasiswa UGM. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!