Manfaat si model Koriba

Posted March 24th, 2016 by Dinda Putri

Tugas Mata Kuliah Arsitektur Pohon Pertemuan 6

Dosen : Atus Syahbudin

pohon-matoa20160324_194234

Dalam suatu bentang lahan keberadaan vegetasi pohon memberikan dampak yang positif bagi kondisi ekologis nya, selain dapat dapat menjaga keseimbangan air pohon juga dapat meningkatkan kandungan bahan organik yang ada di tanah, salah satunya dari proses dekomposisi seresah berupa daun atau ranting yang jatuh.

Manfaat lain yang dapat dirasakan secara langsung dari pohon yaitu penghasil gas oksigen yang merupakan kebutuhan utama bagi manusia, selain itu manfaat dari pohon selain dimanfaatkan batangnya untuk dijadikan mebel dan kerajinan kayu, daun yang dapat dimanfaatkan untuk kompos, keberadaan pohon dapat digunakan sebagai perindang atau peneduh disaat cuaca terik baik itu di jalan atau di daerah tempat tinggal.

Pohon mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Bentuk-bentuk pohon dalam semua tingkat pertumbuhan disebut dengan Arsitektur pohon, jadi istilah arsitek tidak hanya digunakan dalam ilmu bangunan saja. Pada buku ajar mata kuliah Arsitektur pohon yang disusun oleh Drs. Wiyono M,Si dijelaskan bahwa arisitektur pohon merupakan cabang dari ilmu botani yang mempelajari tentang bentuk-bentuk pohon dari segala tingkat pertumbuhannya.

Bagian morfologi seperti pola pertumbuhan dan perkembangan batang, bentuk cabang dan tajuk pohon merupakan gambaran pertumbuhan nyata yang dapat diamati setiap saat disebut sebagai model arsitektur pohon (Halle et al. 1978). Salah satu bentuk model dari arsitektur pohon adalah model Koriba. Pohon dengan model arsitektur Koriba mempunyai ciri morlogi yaitu batang simpodial dan ortotropik, sedangkan cabang-cabang dari pohon yang masuk dalam model ini adalah simpodial plagiotropic. Memiliki modul cabang syleptic dan plagiotroppic, sedangkan modul batangnya masuk dalam tipe batang proleptic dan ortotropic (Buku ajar Arsitektur Pohon, oleh Wiyono, 2009) sedangkan dalam penelitian Heru, 2013 pada pohon P. pinnata Forster yang mempunyai bentuk model arsitektur Koriba, mempunyai ciri-ciri batang bercabang, poliaksial, aksis vegetatifnya tidak ekuivalen (heterogen) tetapi selalu mempunyai perbedaan yang jelas antara batang dan cabang.

Beberapa contoh jenis pohon model arsitektur Koriba adalah balsa ( Ochroma lagopus ), keben ( Barringtonia asiatia ) dan pada matoa ( Pometia pinnata, Forster ).

Melihat dari bentuk morfologi, bentuk batang, cabang-cabangnya, secara umum pohon dengan model arsitektur Koriba mempunyai berbagai macam fungsi. Beberapa fungsinya adalah pohon dengan model arsitektur ini dapat dengan baik menyimpan air, ini dipengaruhi oleh pohon dengan model ini mempunyai aliran batang lebih tinggi, curahan tajuk lebih rendah, infiltrasi yang lebih tinggi, penebaran air batang lebih rendah, dan transpirasi yang lebih rendah (Budirianto, 2013). Dengan dasar tersebut, pohon dengan model arsitektur koriba selain memliki manfaat dari hasil buahnya, pada jenis-jenis tertentu dapat berfungsi besar dalam menjaga kandungan air tanah. Sehingga tidak menutup kemungkinan tanaman yang memiliki fungsi-fungsi tersebut akan sangat baik ditanam di sekitaran rumah bahkan akan sangat tepat untuk ditanam di daerah sepadan sungai, danau, mata air, serta kawasan perlindugan lainnya untuk menjaga dan terus mendukung suatu wilayah untuk menjadi wilayah penyangga sistem kehidupan.

 

Leave a Reply

XHTML: You can use these tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>